Menu

Tentang Edwar Firmansyah (Uchiha Sasuke)

Sunday, February 23, 2014

RESUME DISKUSI TENTANG PENYIMPANGAN BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

asalamualaikum wr, wb.
apakabar pengunjung.. hehe semoga sehat selalu yaa, kebetulan saya posting resume diskusi yang saya buat waktu dalam pelajaran Bahasa Indonesia, dari pada mubazir saya bagi ya, oke jangan lupa isi komentarnya dibawah,, Arigatou gozaimas
~~~~~~~

           Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Indonesia.dan  Bahasa merupakan system komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar erat kaitannya dengan pemilihan kata-kata yang tepat dan di dalamnya terkandung maksud dan tujuan yang ingin disampaikan serta mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar.
          Namun, pada zaman sekarang penggunaan bahasa Indonesia tidak lagi menjadi bahasa kebanggaan bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak lagi memperhatikan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Bahasa lebih digunakan sebagai gengsi semata dan untuk menunjukan status sosial seseorang. Dengan demikian fungsi bahasa menjadi sedikit bergeser.
          Salah satu contoh dari penyalahgunaaan bahasa adalah munculnya bahasa-bahasa yang berada di kalangan masyarakat terutama berkembang di kalangan remaja adalah bahasa seperti “ciyyuss” (serius) “mie apahh” (demi apa)  “enelan?”(benaran) dsb. Entah dari mana datangnya bahasa bahasa tersebut, tapi bahasa bahasa tersebut menjadi suatu fenomena tersendiri.
          Bukan hanya itu, di kalangan masyarakat biasa juga terjadi pergeseran bahasa. Sebagai contoh adalah kata “bener” yang baku nya yaitu “benar, atau kata “udah” yang bakunya “sudah”. Kata-kata seperti itu tidak disadari selalu digunakan dalam kehidupan sehari hari.
          Memang berbahasa harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kita berada. Contohnya sebagai suku sunda maka kita biasa memakai bahasa sunda, jika kita hendak berbicara dengan bahasa Indonesia kepada sesama suku sunda. Maka mungkin hal itu akan sedikit terasa aneh, terlebih lagi para kalangan tua orang sunda masih belum bisa mengerti bahasa Indonesia apalagi mengunakannya dengan baik dan benar.
          Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa, namun banyak bahasa asing yang digunakan di kehidupan masyarakat kita, terlepas dari positif-negatif dan fungsinya, hal tersebut, secara tidak sadar bahasa Indonesia akan terlupakan sedikit demi sedikit. Sebagai contoh adalah kata “stop” (berhenti) “no smoking” (dilarang merokok) dsb. Padahal bahasa tersebut masih bisa diganti dengan bahasa Indonesia.
          Dan masalah lainnya adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan memperhatikan tatakrama dan kesopanan dalam berbahasa. Pemilahan gaya bahasa sesuai kepada siapa kita berucap. Kepada teman sebaya, orang tua, anak-anak memanglah harus dibedakan.
Tidak menggunakan bahasa kotor, hina dsb. Bahasa bahasa tersebut tidak sesuai norma dan budaya kita. Tidak hanya tak enak didengar tapi juga dapat menyakiti hati orang yang dituju
          Pendidikan, lingkungan, kebiasaan, budaya, pergaulan, adalah sebagian dari faktor penyabab mundurnya eksistensi bahasa Indonesia di kalangan masyarakat. Bahasa Indonesia yang sekarang dianggap kuno, terlalu kaku dan anggapan-anggapan lainnya, padahal bahasa Indonesia bukanlah hasil dari pemberian, melainkan juga merupakan hasil dari perjuangan pahlawan bangsa, alangkah terpujinya jika kita menggunakannya sebagai salah satu warisan khazanah bangsa kita yang sangat berharga.
          Celakanya lagi masyarakat tidak sadar bahwa hal yang dianggapnya kecil seperti itu bisa membawa masalah sosial yang lebih serius, satu contoh dari penyalahgunaan bahasa adalah berubahnya moral anak bangsa meliputi sikap dalam menghadapi dan menyikapi orang di sekitarnya, itu membuktikan bahwa bahasa sangat penting adanya.
          Penanganan penyalahgunaan bahasa yang terjadi masih bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa dengan mengadakan pendidikan berbahasa dengan lebih efektif, maupun sosialisasi, cara cara konvensional tersebut juga dapat ditambahkan cara cara yang lebih menyenangkan, seperti memberi penghargaan pada masyarakat teladan yang dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik, atau dengan mengadakan banyak lomba puisi, pidato, pantun dsb, dengan begitu kita dapat melestarikan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

          Dengan bahasa yang baik maka kita dapat berprilaku dan bersikap dengan lebih baik di lingkungan kita. Dan sebaiknya bahasa bahasa yang tidak sesuai norma dihilangkan, dengan begitu kita dapat menjadi warga Negara Indonesia yang baik

No comments:

Post a Comment